Kita akan menjadi sebuah tim iblis. Warna
kita adalah merah menandakan api dan warna hitam menandakan rasa takut yang
akan menyerang lawan! Herbert Kilpin
Nama lengkap: Associazione Calcio Milan 1899 S.p.A
Julukan : Rossoneri (Merah-Hitam)
Il Diavolo Rosso (Setan Merah)
Casciavit (Obeng)
Il Diavolo Rosso (Setan Merah)
Casciavit (Obeng)
Didirikan : 16 Desember 1899
Pemilik :
Silvio Berlusconi
Presiden : Mengalami kelowongan (Pelaksana harian diserahkan kepada AdrianoGalliani)
Manajer :
Massimiliano Allegri
Associazione Calcio Milan Italia (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses ketiga dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 18 kali dan Piala Italia 5 kali.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub
Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh
Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris.
Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa
Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia
Milano.
Sejarah (1899 hingga kini)
Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris
, yaitu Herbert Kilpin dan Alfred
Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada
tahun 16 Desember
1899. Pada saat itu,
Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim
pertama Milan. Musim 1901,
Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepak bola Italia, setelah
mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan
Sepakbola Italia. Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para
pemain dari Swiss
yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris
dalam skuat inti Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.
Masa GreNoLi
Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepak bola dunia karena
mempunyai trio GreNoLi
, yang terdiri atas Gunnar Gren , Gunnar
Nordahl , dan Nils Liedholm
.Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker,
sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker).
Tim pada masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada
masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare
Maldini, dan Carlo Annovazzi.
Kemenangan tersukses AC Milan oleh Juventus tercipta 5 Februari
1950, dengan skor 7-1, dan
Gunnar
Nordahl mencetak hat-trick.
Era Nereo Rocco
Milan kembali memenangi musim 1961/1962.
Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepak bola yang inovatif, yang
dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan
gerendel/berlapis). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera
dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim
berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka
(kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica
2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala
Eropa.
Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut
, terutama karena perlawanan berat dari Inter
yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya
di 1967/1968, berkat gol Pierino Prati, topskor
Seri A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika
mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim
selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4–1 untuk AFC Ajax),
dan pada 1969
memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah
mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina
dalam dua leg dramatis (3–0, 1–2).
Scudetto kesepuluh dan Seri B
Pada tahun 1970,
Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners
kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti
mendapatkan "bintang" untuk tim (di Italia,setiap tim yang meraih 10
gelar liga mendapat bintang yang disemat di bajunya). Di 1972 mereka meraih
semifinal Piala UEFA,
kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham
Hotspur. Musim 1972/1973
mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil
kalah menyakitkan dari Hellas Verona F.C. di pertandingan terakhir
musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978/1979 untuk meraih scudetto
kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera,
yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih
kemenangan tersebut.
Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah
memenangkan musim 1979/1980, Milan didegradasi ke
Seri B
oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio,
karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980.
Di 1980/1981, Milan dengan mudah
menjuarai Seri B, dan kembali ke Seri A, di mana penyakit tersebut terulang di
musim 1981/1982, Milan terdegradasi
kembali.
The Dream Team
Kedatangan Berlusconi
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan
suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio
Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia
datang pada 1986.
Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi,
serta tiga orang pemain Belanda, Marco van
Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit,
untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto
Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.
Arrigo Sacchi
Sacchi
memenangkan Serie A
musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga
Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0,
gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka
di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica,
dan Olimpia Asunción di 1990. Skuad kemenangan
Eropa mereka adalah:
Kiper : Giovanni Galli
Bek: Mauro Tassotti -- Alessandro Costacurta -- Franco Baresi -- Paolo Maldini
Gelandang : Angelo Colombo -- Frank Rijkaard -- Carlo Ancelotti -- Roberto Donadoni
Penyerang : Ruud Gullit -- Marco van Basten -- Lothar Kahn
Era Capello
Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello
dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli
Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan
tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor
seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel
Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir
Boban, dan Daniele Massaro bermain di
sektor depan. Pada saat dilatih Capello ini, Milan pernah singgah ke Indonesia
dalam rangka tur musiman dan melawan klub lokal Persib
Bandung. Pertandingan yang dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno
pada tanggal 4 Juni
1994 itu dimenangkan Milan
dengan skor telak 8-0. Gol kemenangan Milan dicetak oleh Dejan Savićević ('17)('18),
Gianluigi Lentini ('26), Paolo Baldieri
('27)('48)('58), Christian Antigori ('68),
dan Stefano Desideri ('78).
Masa masa sulit (Tabarez ke Terim)
1996-1997
Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar
Washington Tabarez tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya
kurang berhasil dan mereka selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam
upaya untuk mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali
Arrigo Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras
kekalahan terburuk mereka di Seri A, dipermalukan oleh Juventus F.C.
di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain
baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids.
Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-1997 di peringkat
kesebelas di Seri A.
1997-1998
Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang
menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain potensial
seperti Kristen Ziege, Patrick
Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan
musim sebelumnya. Musim 1997-1998 mereka berakhir di
peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa diterima para petinggi Milan,
dan seperti Sacchi, Capello dipecat.
1998-1999
Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan.
Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-1998 pada peringkat yang
tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang
pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga
menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres
Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3,
Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting
XI adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo
Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres
Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.
1999-2000
Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk
mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim
berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy
Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000 ataupun Seri A. Milan
keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya memenangkan satu dari enam
pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan mengakhiri musim 1999-2000 di tempat
ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah tantangan bagi dua pesaing scudetto
kala itu, S.S. Lazio
dan Juventus.
2000-2001
Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-2001 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb
agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş JK
dari Turki dan raksasa Spanyol FC Barcelona,
yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo
dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius, seri
melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara teknis untuk
Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Seri A dan 1-0 untuk Leeds United.
Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat
kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di
pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare
Maldini, ayah dari kapten tim Paolo,
diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di
Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari,
yang masih memiliki senjata muda, Antonio
Cassano. Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan
mengalahkan saingan berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0,
skor yang tidak pernah diulang dan di mana Serginho membintangi pertandingan. Namun,
setelah bentuk puncak ini, Milan mulai kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0
yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam
pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni.
Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan mencapai
tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan tim berakhir di
tempat keenam.
2001-2002
Milan memulai musim 2000-2001 dengan lebih banyak
penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa
Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA.
Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv),
Rui Costa
(dari AC Fiorentina), Filippo
Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dari Hellas Verona), Jon Dahl
Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala
(dari Galatasaray)
dan Andrea Pirlo
(dari Inter Milan).
Fatih Terim diangkat
sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup sukses. Namun, setelah
lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima besar liga dan Terim dipecat
karena gagal memenuhi harapan direksi.
Era Ancelotti
Terim digantikan oleh Carlo
Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi
manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini,
Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat
terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah
Christian Abbiati; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha
Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa;
Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara
Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti
di Manchester,
Inggris.
Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia
pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy
Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka rossoneri-pun
semakin ditakuti.
Pasang surut 2006-2008
Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A
2006/2007, Milan terkait dengan
skandal calciopoli
yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8
poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya
citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi
sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat
setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo
Inzaghi. Gelar inipun menuntaskan dendam Milan yang kalah adu
penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun
disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan
mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo
dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang
mereka setelah penyerang muda Marco
Borriello dihukum karena terbukti doping. Musim 2007/2008, Milan terpaksa
bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki
peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan
Serie A yang terakhir, Milan menang 4-1 atas Udinese,
tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino
dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk
memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah
pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal,
serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho
yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009,
Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub
sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy.
Pasca-Ancelotti
Era Leonardo
Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati
peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale
yang meraih scudetto
dan di bawah Juventus.
Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih
muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan
sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea F.C..
Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:
- Kaka, pindah ke Real Madrid. Nilai transfernya ± 67 juta Euro
- Paolo Maldini, bek legendaris Milan ini memutuskan untuk pensiun
- Yoann Gourcuff, memutuskan untuk tetap di Bordeaux.
Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak
Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli
seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu
yang merupakan seorang mantan bek Standard
Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar bekas penyerang Real Madrid
dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro. Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen
pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan
pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung
bulan Agustus.
Musim 2009/2010 diawali Milan dengan
hasil yang tidak memuaskan. Bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2
melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus
menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World
Football Challange 2009. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah
oleh Bayern Munich
dengan skor 1-4. Bahkan, ketika menghadapi derby 30 Agustus
2009 melawan Internazionale
di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor
kemenangan terbesar Inter di San Siro.
Pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang
kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat
serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo
memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro. Setelah kemenangan itu, Milan juga
menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan
kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2. Dan setelah itu, Milan kembali
menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio
Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC
Milan. Pada 1 November
2009, Milan mengalahkan Parma F.C.
di San Siro 2-0 sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara
(Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November
2009, kekalahan 0-2 Juventus F.C.
dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up
di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah
kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania,
2-0.
Memasuki bagian akhir musim Serie A April 2010,
Milan yang tengah berada di peringkat ketiga dan hanya selisih 4 poin dari
peringkat pertama kelasemen AS Roma, dan hanya berjarak 1 poin dengan peringkat
kedua Inter Milan. Namun pada akhirnya Milan harus takluk dua kali
berturut-turut dari Sampdoria 2-1, dan dari Palermo dengan skor 3-1. Dengan kekalahan
tersebut, impian Milan untuk meraih gelar musim ini pupus. Pada pertandingan di
giornata terakhir Seri A 2009/2010 antara Milan melawan Juventus,
Leonardo memimpin Milan mengalahkan Juventus 3-0 di San Siro, sekaligus memberi
kontribusi terakhirnya bagi rossoneri, dan mengumumkan bahwa ia akan berhenti
melatih Milan untuk musim depan. Sejak mundurnya Leonardo, banyak spekulasi
yang berpendapat mengenai pelatih baru Milan, tetapi pada 25 Juni
2010, secara mengejutkan
pihak Milan mengumumkan untuk memilih Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru
Milan.
Allegri, Scudetto ke-18
Musim 2010/2011, Milan dipimpin oleh
Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com
digantikan Emirates),
hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong
Zlatan Ibrahimovic dari F.C.
Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir
musim), dan Robinho
dari Manchester City. Awal musim, Milan dikejutkan
dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi A.C. Cesena,
meski dalam pertandingan tersebut baik Ibrahimovic maupun Robinho memulai
debutnya. Pada pertandingan derby tanggal 14 November 2010, Milan
mengalahkan Internazionale di Giuseppe
Meazza dengan gol tunggal penalti Ibrahimovic. Pada transfer paruh
musim, Milan memboyong sejumlah pemain anyar seperti Antonio
Cassano dari U.C. Sampdoria, Mark van
Bommel dari Bayern Munich, dan Nicola Legrottaglie dari Juventus F.C..
Di ajang Liga Champions, Milan yang berhasil menembus
babak penyisihan grup dipermalukan Tottenham
Hotspur dengan skor 0-1 di San Siro. 13 Maret 2011, Milan mengalami
hasil seri 1-1 dengan penghuni dasar klasemen A.S. Bari,
minggu berikutnya 19 Maret, Milan dipermalukan U.S. Città di Palermo 0-1 di Stadion Renzo Barbera. Kekalahan tersebut
membuat jarak poin dengan posisi 2 Internazionale berkurang menjadi 2 poin, dan
itu terjadi tepat sebelum derby Milan putaran kedua. 2 April, derby
antara Milan dan Inter berlangsung di San Siro, berakhir dengan kemenangan
Milan 3-0, berkat 2 gol Pato dan 1 gol Cassano. Pada 7 Mei 2011, Milan meraih
hasil imbang 0-0 dengan A.S. Roma, 1 poin tambahan hasil seri membuat
poin Milan menjadi 78 poin, tak terkejar peringkat 2 Inter karena kalah head-to-head,
dan membuat Milan meraih gelar juara Serie A atau scudetto yang ke-18.
Pada 6 Agustus
2011, Milan bertemu
kembali dengan Inter dalam rangka pertandingan Piala Super Italia, Milan sebagai juara Serie A
bertemu Inter sebagai juara Piala Italia. Milan memenangi pertandingan
tersebut 2-1 melalui gol Ibrahimovic dan Boateng, sementara gol Inter dicetak
oleh Wesley Sneijder, membuat Milan unggul 1 Piala
Super dari Inter.
Warna
dan lambang Milan
Warna seragam kebanggaan Milan
adalah merah-hitam,atau dalam bahasa Italia: Rossoneri, namun anehnya, di ajang final suatu
kompetisi yang tidak memakai format kandang-tandang (contoh:Liga Champions)
, Milan selalu memakai warna seragam putih. Tradisi ini dipercaya
membawa keberuntungan untuk Milan. Dengan enam kali menang dari delapan laga
final Liga Champions berseragam putih (hanya kalah melawan Ajax pada 1995
dan Liverpool pada 2005)
membuat tradisi ini semakin kukuh dipertahankan. Selain kedua seragam Milan
(merah-hitam dan putih), Milan memiliki seragam ketiga (third kit)
berwarna hitam dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian. Namun, seragam
ketiga ini sangat jarang digunakan.
Untuk "beberapa tahun" belakangan,
lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu
lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan,
yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose, Panggilan Milan yang lainnya, Il
Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan
Milan di atas lambang klubnya. Bintang tersebut dikenakan Milan pada
1979
karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Seri A). Saat ini, lambang klub Milan adalah
untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM
di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.
Jersey Milan dari masa ke masa :
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/A.C._Milan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar