Ilmu kesehatan masyarakat
menurut profesor Winslow dari Universitas Yale
(Leavel and Clark, 1958) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisien.
Sedangkan menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu
dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Dari batasan ini dapat disimpulkan
bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik
sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan
ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat. Banyak disiplin ilmu
yang dijadikan sebagai dasar ilmu kesehatan masyarakat antara lain, Biologi,
Kimia, Fisika, Kedokteran, Kesehatan Lingkungan, Sosiologi, Pendidikan,
Psikologi, Antropologi, dan lain-lain. Berdasarkan kenyataan ini maka ilmu
kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin. Namun secara garis
besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut
sebagai pilar utama Ilmu Kesehatan Masyarakat ini antara lain :
1. Administrasi
Kesehatan Masyarakat.
2. Pendidikan Kesehatan
dan Ilmu Perilaku.
3.
Biostatistik/Statistik Kesehatan.
4. Kesehatan
Lingkungan.
5. Gizi Masyarakat.
6. Kesehatan Kerja.
7. Epidemiologi.
Biostatistika atau Statistik
Kesehatan adalah salah satu pilar utama yang merupakan bagian sangat penting
dan fundamental di bidang kesehatan masyarakat. Disebut biostatistika karena
hal ini merupakan cabang statistika terapan tentang metoda statistika untuk
menyelesaikan problem medis dan biologi. kesehatan Masyarakat mempelajari
masyarakat dan statistik sebagai metode untuk mempelajari populasi.
Pengembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat sangat ditentukan oleh penguasaan
statistika. Selain itu metode statistika merupakan salah satu alat bantu dalam
menelaah laporan-laporan ilmiah, mengadakan analisis data yang diperoleh dari
catatan medic di rumah sakit, mengadakan penelitian dalam bidang kesehatan, dan
lain-lain. Di dalam paper ini akan dibahas mengenai Statistika dan Penerapannya
dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat.
A.Definisi Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan
mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan
data. Istilah ‘statistika’ berbeda dengan ‘statistik’ (statistik).
Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah
data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.
Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau
mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika
deskriptif. Sebagian
besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara
lain: populasi, sampel, unit
sampel, dan probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin
ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri). Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi
statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan
umum), serta jajak
cepat
(perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi,
statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
Statistika dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan
maupun non bilangan yang disusun dalam table dan atau diagram, yang melukiskan
atau menggambarkan suatu persoalan. Statistic yang menjelaskan sesuatu hal
biasanya diberi nama statistic mengenai hal yang bersangkutan, sehingga kita
kenal statistic penduduk, statistic kelahiran, statistic pendidikan, statistic
pertanian, statistic kesehatan dan masih banyak lagi.
Makna lain dari statistk adalah untuk menyatakan ukuran
sebagai wakil dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Ukuran ini diperoleh
berdasarkan perhitungan menggunakan kumpulan sebagian data yang diambil dari
keseluruhan tentang persoalan tersebut. Sebagai contoh kita menggunakan istilah
persen atau rata-rata. Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan
cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, atau analisis data serta penarikan
kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.
Dua jalan untuk mempelajari statistika. Pertama, jika ingin
membahas statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari
digolongkan dalam statistika matematis atau statistika teoritis. Kedua,
mempelajari statistika semata-mata dari segi penggunaanya. Aturan, sifat yang
diciptakan secara teoritis diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai
bidang pengetahuan. Jadi yang dipersoalkan bukan dari didapatnya rumus-rumus,
melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara, teknik atau metoda statistika
digunakan.
B.Sejarah
Statistika
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah
istilah dalam bahasa latin modern statistikum collegium (“dewan negara”)
dan bahasa Italia statista (“negarawan” atau “politikus”). Gottfried
Achenwall (1749)
menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis
data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara (state)”.
Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti
menjadi “ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data”. Sir John Sinclair
memperkenalkan nama (Statistiks) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus
data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan
data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk
memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat. Pada abad ke-19 dan
awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama probabilitas.
Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan
untuk mendukung metode ilmiah, statistika
inferensi,
dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi
linear), dan William
Sealey Gosset
(meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa
sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai
dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang
dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai
bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan
aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam
fakultas matematika dan ilmu pengetahuan
alam, baik di dalam departemen
tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
C.Konsep
Dasar Statistika
Dalam mengaplikasikan statistika terhadap permasalahan
sains, industri, atau sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi. Makna
populasi dalam statistika dapat berarti populasi benda hidup, benda
mati, ataupun benda abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah
proses dalam waktu yang berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret
waktu.
Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi
dinamakan sensus. Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang
tinggi. Untuk itu, dalam statistika seringkali dilakukan pengambilan sampel
(sampling), yakni sebagian kecil dari populasi, yang dapat mewakili seluruh
populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk menggeneralisasi
seluruh populasi.
Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial
(pengambilan keputusan) dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan
untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan. Metode statistika tentang
bagaimana cara mengambil sampel yang tepat dinamakan teknik sampling. Analisis statistik banyak menggunakan probabilitas sebagai konsep dasarnya. Sedangkan matematika
statistika merupakan
cabang dari matematika
terapan yang
menggunakan teori probabilitas dan analisis
matematis untuk
mendapatkan dasar-dasar teori statistika.
Ada dua metode kategori statistika, yaitu statistika
deskriptif dan statistika
inferensial.
Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung
rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel
atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna.
Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian
hipotesis,
melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat
model regresi.
·
Statistika deskriptif
berkenaan dengan bagaimana data dapat
digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya
menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk
tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut,
sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
·
Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data
dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya
melakukan pengujian
hipotesis,
melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya
D.Statistika
Kesehatan
Di
Inggris penggunaan statistika dalam bidang kesehatan diawali oleh Raja Henry
VII yang memerintahkan untuk melakukan pencatatan kematian pada tahun 1532. Hal
ini dilanjutkan hingga tahun 1632 dan pada tahun tersebut secara resmi Inggris
membuat undang-undang kematian yang mencatat kelahiran dan kematian menurut
jenis kelamin. Pada tahun 1662, John Graunt menggunakan catatan undang-undang
kematian selama 30 tahun untuk memperkirakan jumlah orang yang akan meninggal
karena berbagai macam penyakit, proporsi kelahiran laki-laki dan wanita, serta
membuat table perjalanan hidup. Dari hasil kegiatan ini, John Graunt dinyatakan
sebagai orang pertama yang mengadakan analisis secara statistic dari data yang telah ada untuk memperkirakan keadaan di
masa yang akan datang.
Sejak
beberapa decade terakhir ini, kemajuan bidang kesehatan didukung oleh pemakaian
metode statistika. Oleh karena itu, pengetahuan tentang prinsip dasar metode
statistika serta aplikasinya dibutuhkan oleh para tenaga kesehatan. Statistika
dapat dikatakan sebagai suatu metode ilmiah yang dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam mengambil keputusan, mengadakan analisis data hasil penelitian, dan
lain-lain. Metode statistika sebagai alat bantu untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan diterapkan pada berbagai disiplin ilmu, termasuk bidang kedokteran
dan kesehatan masyarakat.
Penilaian
atau assessment terhadap kesehatan
individu didasarkan pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan-pemeriksaan lain terhadap kesehatan orang yang bersangkutan.
Sedangkan penilaian terhadap kesehatan masyarakat didasarkan pada
kejadian-kejadian penting yang menimpa penduduk atau masyarakat, yang kemudian
dijadikan sebagai indicator kesehatan masyarakat, yang kemudian dijadikan
sebagai indicator kesehatan masyarakat, seperti
angka kesakitan, angka kematian, angka kelahiran, dan sebagainya. Semua
kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan dalam penilaian kesehatan, baik
individu maupun masyarakat ini disebut statistic kesehatan
Secara
lebih terinci statistic kesehatan adalah suatui cabang dari statistik yang
berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan interpretasi
fakta-fakta numeric sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian, dan
factor-faktor yang berhubungan dengan itu pada populasi manusia.
Statistika
kesehatan ialah data atau informasi untuk yang berkaitan dengan masalah
kesehatan. Statistika kesehatan sangat bermanfaat untuk kepentingan
administrative, seperti merencanakan program pelayanan kesehatan, dan melakukan
analisis tentang berbagai penyakit selama periode waktu tertentu. Selain itu,
statistika kesehatan juga berguna untuk menentukan penyebab timbulnya penyakit
baru yang belum diketahui atau untuk menguji manfaat obat bagi penyembuhan
penyakit tertentu setelah hasil uji klinik dinyataka berhasil.
Statistika
kesehatan secara administrative dapat digunakan untuk memberikan penerangan
tentang kesehatan kepada masyarakat, misalnya informasi tentang pentingnya
imunisasi pada bayi dan anak, imformasi tentang cara penularan penyakit AIDS,
dan lain-lain.
Telah
dijelaskan sebelumnya bahwa secara garis besar, metode statistika dpat dibagi
menjadi dua kategori. Kategori pertama disebut sebagai statistika deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang keadaan yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan masyarakat
berdasarkan hasil pengamatan yang nyata. Misalnya, jumlah kematian karena
penyakit tertentu yang terjadi di suatu rumah sakit, banyaknya penderita yang
membutuhkan rawat inap dalam satu tahun, atau jumlah tempat tidur yang tersedia
di suatu rumah sakit, dan lain-lain. Informasi demikian bersifat
administrative.
Kegiatan
yang dilakukan pada statistika deskriptif meliputi pengumpilan data, pengolahan
data, penyajian data, dan analisis sederhana berupa penghitungan nilai tengah
variasi rata-rata, rasio atau proporsi, dan presentrase.
Sampai
saat ini, sebagian klinisi masih menganggap bahwa statistika deskriptif kurang
bermanfaat sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif mempunyai
kulaitas yang lebih rendah. Namun statistika inferensial akan menjadi sia-sia dan
tidak ada gunanya bila tidak disertai dengan kegiatan statistic deskriptif.
Oleh karena itu, antara statistika deskriptif dan statistika inferensial
merupakan kegiatan yang tak dapat dipisahkan,
Kategori
kedua ialah statistika inferensial
yang ditujukan untuk menarik kesimpulan cirri-ciri populasi yang dinayatakan
dengan parameter populasi melalaui perhitungan-perhitungan statistic sampel.
Hal ini dilakukan untuk menguji hipotesis berdasarkan teori estimasi dan
distribusi probabilitas atau untuk membandingkan khasiat obat, prosedur
pengobatan, metode pengobatan, dan lain-lain.
Walaupun
metode statistika dibagi menjadi dua kategori, tetapi di antara keduanya tidak
seluruhnya dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Statistik
kesehatan memcakup juga statistic kehidupan, dan data lain yang berkaitan
dengan kehidupan itu. Statistic kesehatan ini diperoleh dari berbagai sumbe,
antara lain:
1. Institusi-institusi
kesehatan: pencatatan-pencatatan dari rumah sakit, puskesmas, apotek, klinik,
poliklinik, rumah bersalin, dan sebagainya.
2. Program-program
khusus: pelayanan kesehatan sekolah, pemberantasan penyakit-penyakit menular,
dan sebagainya.
3. Survei
epidemiologi: informasi yang diperoleh dari lapangan (masyarakat).
4. Survei
kesehatan rumah tangga (household survey), yang diadakan pada periode waktu
tertentu, misalnya tiap 3 tahun, 4 tahun, atau 5 tahun.
5. Institusi-institusi
yang mengumpulkan data dengan tujuan-tujuan khusus, seperti
perusahaan-perusahaan asuransi, tempat-tempat pencatatan kelahiran dan kematian
di kelurahan, Kantor Urusan Agama untuk pencatatan perkawinan dan perceraian,
tempat karantina penyakit-penyakit menular, dan sebagainya.
E.Peranan
Statistika dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat
Manfaat
dan peranan statistik adalah membantu para pengelola dan pelaksana program
kesehatan khususanya dalam mengambil keputusan yang selanjutnya dipakai dasar
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan.
Statistik
sebagai bahan perencanaan
Stattistik
seperti telah dijelaskan adalah pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan
data, pengolahan penganalisisan, penyajian dan penarikan kesimpulan serta
pembuatan keputusan berdasarkan data dan kegiatan analisis yang dilakukan.
Dengan kata lain, setiap data yang dibutuhkan adalah data yang dapat dipercaya
dan tepat waktu. Melalui data yang dapat dipercaya dan tepat waktu diharapkan
seluruh kegiatan pengolahan data akan menghasilkan informasi untuk mengambil suatu keputusan yang tepat.
Kemungkinan-kemungkinan penyimpangan yang telah dicoba untuk dieliminasi
sekecil mungkin melalui berbagai metode yang dikembangkan dalam statistic, akan
sangat membantu dalam setiap kegiatan perencanaan program.
Statistik
sebagai bahan monitoring
Dalam
arti sempit statistik adalah data ringkasan berbentuk angka, maka hal ini
sangat membantu di dalam suatu kegiatan monitoring. Oleh karena secara umum
yang dilakukan dalam kegiatan monitoring adalah memonitor seluruh kekuatan dan
kelemahan program yang menyangkut berbagai variable yang berbentuk data
ringkasan. Misalnya: jumlah bayi yang ditimbang, jumlah penduduk, jumlah
peserta KB, jumlah balita yang diimunisasi, dan
lain sebagainya.
Statistik
sebagai bahan evaluasi
Dengan
mengetahui berbagai data yang dapat dipercaya maka selanjutnya kita dapat
menganalisis dan memutuskan yang baik dan yang buruk. Selain itu melalui
berbagai data yang ada kita dapat membandingkan dan selanjutnya membuat suatu
generalisasi dari sampel yang kecil kepada populasi.
Secara
khusus, penggunaan metode statistic dalam bidang kesehatan antara lain dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Mengukur peristiwa-peristiwa penting
atau vital event yang terjadi di masyarakat.
2. Mengukur status kesehatan masyarakat
dan mengetahui masalah-masalah kesehatan yangterdapat di dalam berbagai
kelompok masyarakat.
3. Membandingkan status kesehatan
masyarakat di satu tempat dengan tempat lain atau statuskesehatan masyarakat
sekarang dengan status kesehatan lampau.
4. Meramalkan status kesehatan
masyarakat di masa-masa mendatang. Evaluasi tentang perjalanan,
keberhasilan dan kegagalan dan suatu program kesehatan atau pelayanankesehatan
yang sedang dilaksanakan.
5. Evaluasi tentang perjalanan,
keberhasilan, dan kegagalan dari suatu program kesehatan atatu pelayanan
kesehatan yanhg sedang dilaksanakan.
6. Keperluan estimasi tentang kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sertamenentukan secara pasti target
pencapaian tujuan.
7. Keperluan penelitian pada
masalah-masalah kesehatan, keluarga berencana, lingkunganhidup dan lain-lain.
8. Perencanaan dan sistem administrasi
kesehatan.
9. Keperluan
publikasi ilmiah di media massa
Daftar
Pustaka
Notoatmodjo,
soekodjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu
dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Budiarto,
eko. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran
dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Riwidikdo,
handoko. 2007. Statistik Kesehatan.
Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Chandra,
budiman. 1995. Pengantar Statistik
Kesehatan. Jakarta: EGC. [via online] Google Books, Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar